![Poster post Sapi Pasundan Sapi Jawara Asal Jawa Barat Sumber Daya Genetik Lokal yang Bernilai Ekonomi Tinggi](https://d2s1u1uyrl4yfi.cloudfront.net/dkpp/post/e19cec65a8a1c46a6b6d30b8addba5e4.webp)
Sapi Pasundan merupakan salah satu sumber daya genetik lokal yang berasal dari Jawa Barat dan telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sunda. Sapi ini diyakini merupakan hasil persilangan alami antara sapi Banteng dengan sapi lokal yang telah beradaptasi dengan kondisi geografis di wilayah Jawa Barat. Sejarah panjang sapi ini menunjukkan bagaimana masyarakat setempat telah memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, mulai dari pertanian, transportasi, hingga konsumsi daging. Ketahanan dan daya adaptasinya yang tinggi menjadikan sapi ini semakin diminati, sehingga pada tahun 2014 pemerintah secara resmi mengakui Sapi Pasundan sebagai SDG ternak asli Jawa Barat.
Menurut Bidang Produksi dan Peternakan DKPP Jabar, populasi Sapi Pasundan saat ini sebanyak 13.500 ekor yang tersebar di 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga keberlangsungan populasi sapi ini dilakukan melalui DKPP Jabar dan UPTD BPPIBTSP Ciamis sebagai berikut:
1. Penyediaan bibit induk sapi Pasundan dalam mendukung Program Strategis Nasional Kawasan Rebana dan Jawa Barat bagian Selatan sesuai Perpres No. 87 Tahun 2021.
2. Penyediaan 30 ribu dosis straw semen beku dan 50 ekor pejantan sapi pasundan di Kab. Garut sebagai salah satu wilayah sumber bibit sapi pasundan (kampung sapatu).
3. Pembentukan Kawasan edukasi dan wisata dalam rangka sosialisai dan pelestarian sapi Pasundan secara ex-situ di 5 Kab/Kota.
4. Kerjasama dengan Universitas Padjadjaran dalam pemuliaan sapi Pasundan untuk kualitas daging premium yang rendah lemak.
Dengan populasi yang semakin meningkat, sapi ini diharapkan dapat terus menjadi aset berharga dalam sektor peternakan Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat.
Keunggulan Sapi Pasundan terletak pada kemampuan beradaptasi dengan lingkungan tropis yang panas dan lembab, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus seperti sapi impor. Selain itu, sapi ini mampu bertahan dengan pakan alami yang tersedia di daerah setempat, seperti rumput lapangan dan limbah pertanian, menjadikannya lebih ekonomis dalam hal biaya pemeliharaan. Daya tahan tubuhnya yang tinggi terhadap penyakit tropis membuat sapi ini lebih sehat dan tidak memerlukan banyak obat-obatan. Selain faktor ketahanan pangan dan efisiensi pakan, sapi pasundan juga memiliki kemampuan reproduksi dan presentase daging yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis sapi lokal lainnya.
Struktur tubuhnya yang lebih berotot dengan rasio daging terhadap tulang yang lebih besar membuat presentase karkas sapi ini dapat mencapai lebih dari 50% dari bobot hidupnya yaitu sekitar 300-350kg untuk Sapi Pasundan dewasa. Hal ini berarti lebih banyak daging yang bisa dihasilkan dibandingkan dengan sapi lokal lain yang cenderung memiliki lemak atau tulang. Distribusi daging pada Sapi Pasundan juga lebih merata, menjadikannya pilihan yang menguntungkan bagi peternak dan pelaku industri daging, karena dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan hasil daging yang lebih banyak per ekor sapi.
Menariknya, Sapi Pasundan memiliki beberapa fakta unik yang membuatnya semakin istimewa. Secara fisik, sapi ini memiliki tubuh yang ramping dengan warna coklat kemerahan serta garis punggung hitam yang khas, mirip dengan Sapi Bali. Meski kini populasinya terus meningkat, Sapi Pasundan sempat mengalami penurunan jumlah yang cukup drastis akibat persilangan dengan sapi lain dan kurangnya perhatian terhadap pelestariannya. Keunggulannya yang multifungsi menjadikannya tak hanya sebagai sapi pedaging, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sapi pekerja dalam sektor pertanian tradisional.
Dengan berbagai keunggulannya, Sapi Pasundan merupakan sumber daya genetik yang berharga bagi Jawa Barat. Keberadaannya tidak hanya mendukung perekonomian peternak, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sunda dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alamnya. Lebih dari itu, Sapi Pasundan memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Dengan produksi daging yang lebih tinggi dan kemampuannya beradaptasi dengan pakan lokal, sapi ini menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pengembangannya harus terus dilakukan agar sapi ini tetap menjadi kebanggaan daerah serta berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Penulis: Humas DKPP Jabar